DUMAI, kamparsatu.com - PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) bersama Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Riau meninjau pelaksanaan Program Pengembangan Ekoeduwisata Mangrove di Bandar Bakau, Dumai, Rabu (21/12/2022).
Kegiatan ini sebagai komitmen tindak lanjut kerja sama PHR dengan LPPM Universitas Riau dalam Program Pengambangan Ekoeduwisata Mangrove di Bandar Bakau Dumai.
Pihak Pertamina Hulu Rokan dihadiri oleh Delly Paramita selaku Senior Analyst Social Performance dan Indra Sakti selaku SP Support.
Kemudian dari pihak LPPM Universitas Riau dihadiri langsung oleh Ketua LPPM, Prof. Almasdi Syahza, Dr. Dadang Mashur, S.Sos, M.Si (Ketua Program Ekoeduwisata sekaligus Ahli Lingkungan), Dr. Eddiwan, M.Si (Ahli Mangrove) dan Masrul Ikhsan, S.Sos, M.Si (Dosen Prodi Ilmu Administrasi Publik)
Menurut Darwis, selaku penerima manfaat program ini sekaligus Pembina Kelompok Tani Hutan di Bandar Bakau, sebagai penerima manfaat ia sangat berterima kasih atas perhatian PHR dan LPPM Universitas Riau terhadap Bandar Bakau Dumai ini.
Sementara itu, Ketua Orogram Ekoeduwisata dan Ahli Lingkungan Universitas Riau, Dr. Dadang Mashur, S.Sos, M.Si mengatakan, saat ini sudah selesai pembagunan track kayu sepanjang 80 meter dan track cor sepanjang 65 meter yang sangat membantu pengunjung yang datang ke sini untuk berwisata edukasi. "Pembangunan pusat informasi dan panggung teater sedang dalam proses dan nantinya juga akan dilakukan pembangunan track coran sepanjang 100 meter, balai pertemuan serta pembibitan dan penanaman mangrove yang semuanya akan dilaunching pada pertengahan Februari tahun 2023 nanti," ujar Mashur.
Kota Dumai merupakan salah satu kota di Provinsi Riau yang memiliki hutan mangrove. Hutan mangrove merupakan primadona bagi ekosistem wilayah pesisir. Diperlukan perhatian khusus untuk mempertahankan keberlanjutannya, hal itu menjadi dasar inisisasi program kerja sama antara PHR dengan LPPM Universitas Riau.
Selanjutnya Ketua LPPM Universitas Riau, Prof. Almasdi Syahza mengungkapkan bahwa kegiatan ini berbasis pemberdayaan masyarakat yang melibatkan Kelompok Tani Hutan. Kedepannya kelanjutan kegiatan ini adalah pemberdayaan UMKM disektor kuliner dan seni budaya dengan memanfaatkan potensi ekosistem mangrove.(Ril)
0 Komentar